Lintas Jawa Timur

20 November 2019
Dinas Pendidikan Jatim Prioritaskan Guru Agama Di Formasi CPNS 2019
Radio ANDIKA - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur memrioritaskan guru agama pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 dengan jumlah mencapai 1.133 formasi. Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Jatim Hudiyono di Surabaya, Selasa, mengatakan guru agama paling banyak dibuka formasinya karena tidak bisa digantikan dengan guru pelajaran lain.

"Kementerian Agama juga tidak menyalurkan guru agama di sekolah yang berada di naungan Kemendikbud, karena pasokan guru agama dari Kemenag disalurkan ke madrasah," ujarnya.

Meskipun diangkat oleh Kemendikbud, kata dia, nantinya guru agama juga akan disertifikasi oleh Kemenag untuk memastikan kualitasnya. Mengenai teknis penyaluran CPNS di lingkungan Dinas Pendidikan Jatim, Hudiyono menjelaskan penyebarannya akan dilakukan menyesuaikan kebutuhan sekolah.

"Diprioritaskan yang tidak ada PNS dan yang memiliki kekurangan guru paling banyak," ucap Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim tersebut.

Sementara itu Kepala SMAN 2 Surabaya Tatik Kustini mengatakan pihaknya merasakan kekurangan guru karena sejumlah pelajaran prioritas saat ini juga membutuhkan guru PNS.

"Kebutuhan guru di SMAN 2 Surabaya yang mendesak untuk mata pelajaran penjasorkes, agama, fisika, kimia, matematika dan sejarah," katanya.

Kekurangan guru ini, lanjut dia, rata-rata satu guru di tiap pelajaran karena guru PNS yang sebelumnya menjadi pengampu pada pelajaran telah pensiun dan pindah tugas sebagai pengawas. (ant-art)
13 November 2019
Area Terdampak Kebakaran Hutan Gunung Arjuno Capai 3.000 Hektare
MALANG - Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Raya  Raden Soerjo menyatakan bahwa luas areal terdampak kebakaran hutan dan lahan di wilayah Gunung Arjuno, Jawa Timur sepanjang tahun 2019 mencapai 3.000 hektare. Kepala UPT Tahura Raden Soerjo Ahmad Wahyudi kepada ANTARA mengatakan bahwa dengan luasan area yang terdampak sangat luas tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk menginventarisasi dampak kebakaran hutan dan lahan tersebut.

"Sepanjang tahun 2019, secara keseluruhan area terdampak mencapai 3.000 hektare," kata Wahyudi di Kota Malang, Selasa.

Langkah untuk menginventarisasi total kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno beberapa waktu lalu tersebut, dalam upaya untuk memastikan ekosistem apa saja yang terdampak, sehingga, pemulihan bisa dilakukan tepat sasaran. Kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno tersebut, mengancam kelestarian ekosistem hutan pegunungan dengan keanekaragaman hayati yang khas. Apabila kerusakan terus berlanjut, dan dengan datangnya musim penghujan seperti saat ini, maka ada potensi terjadinya banjir dan longsor. Wahyudi menambahkan, untuk kebakaran yang terjadi di wilayah Gunung Arjuno sejak Oktober 2019, telah berhasil dipadamkan. Sementara untuk keberadaan fauna di kawasan tersebut, sempat dilaporkan adanya keberadaan macan tutul oleh masyarakat.

"Untuk laporan hewan yang terdampak kebakaran, ada masyarakat yang melihat macan tutul. Saat ini, untuk kebakaran sudah clear," kata Wahyudi.

Helikopter water bombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah diterjunkan untuk memadamkan api di lereng Gunung Arjuno tersebut. Penggunaan helikopter tersebut dikarenakan medan di Gunung Arjuno memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi. Sebagai catatan, Gunung Arjuno telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2015. Sehingga, pemulihan ekosistem Gunung Arjuno tersebut perlu segera dilakukan. Selama musim kemarau 2019, telah terjadi kebakaran hutan pada wilayah kerja Tahura Raden Soerjo kurang lebih sebanyak sepuluh kali. Pada Oktober 2019, merupakan kejadian kebakaran hutan dengan waktu yang cukup lama, akibat kondisi angin yang berhembus kencang dan menyulitkan pemadaman. (ant-art)
03 November 2019
Gubernur Jatim: Pembuangan Popok Ke Sungai Menjadi Masalah Serius
MOJOKERTO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan jika pembuangan sampah popok ke sungai merupakan permasalahan serius dan harus ditangani dengan seksama serta menjadi pekerjaan rumah bersama.

"Jika di Jawa Timur ada 800 ribu anak-anak yang pakai popok, sehari ganti tiga kali, artinya ada 2,4 juta sampah popok. Kalau separuhnya dibuang ke sungai, itu masalah serius," kata Khofifah pada acara Adopsi Sungai Brantas Gerakan Aksi Bersih Sungai Tahun 2020 di Taman Brantas Indah (TBI) Kabupaten Mojokerto, Minggu.

Terkait dengan permasalahan ini, pihaknya akan terus berkoordinasi, dan membuat kerja sama baik swasta maupun daerah lain termasuk Jawa Tengah yang memiliki masalah yang sama. Khofifah menyatakan telah menyusun kerja sama dengan investor dari Inggris, terkait inovasi popok ramah lingkungan. Popok tersebut nantinya bisa dipakai hingga beberapa kali, sehingga diharapkan memberi dampak positif terhadap ekosistem lingkungan.

"Kami juga koordinasi dengan Bapak Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, terkait sungai Bengawan Solo. Permasalahannya sama dengan Jatim (sampah popok di sungai). Kami terus bangun partnership dengan dunia industri juga," kata Khofifah.

Dirinya juga menyerukan gerakan sebar biji buah karena, lebih baik untuk tidak membuang biji buah begitu saja.

"Kalau makan buah, bijinya jangan dibuang langsung. Lebih baik disimpan, lalu dikeringkan. Nanti bisa bisa disebar di tempat-tempat gersang. Jika bijinya tumbuh telah ikut memelihara ketersediaan sumber air di bumi Jawa Timur," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, menjelaskan Pemkab Mojokerto akan terus bersinergi dengan unsur pemerhati lingkungan dan setuju, jika permasalahan buang sampah popok di sungai harus diatasi segera. Menurutnya anggapan di masyarakat terkait buang sampah popok harus di sungai, perlu diluruskan dengan sosialisasi dan edukasi yang mengena.

"Masyarakat sudah kadung percaya, buang sampah popok bayi di sungai agar bayi tidak ‘suleten’ dalam tradisi lokal. Biar adem, begitu kepercayaannya. Ini yang harus diluruskan. Mesti ada sosialisasi dan edukasi. Sungai itu sumber air, tidak boleh dicemari," katanya.

Wabup juga menginfomasikan agenda bersih-bersih sungai bersama Aliansi Air, bertajuk River to River Journey. Kegiatan ini rencananya akan digelar tanggal 5-7 November depan. Kegiatan akan diikuti kurang lebih 2.500 relawan, yang akan melakukan lari estafet sejauh 88 km sepanjang hulu hingga hilir untuk aksi bersih-bersih sungai. Pembukaan acara ini diawali penyerahan santunan oleh Gubernur Khofifah pada 20 orang pemulung sampah, wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto. Dilanjutkan penyerahan drop box sampah pada Ponpes Al Istiqomah Desa Mojokarang Kecamatan Dlanggu. Serta, penanaman 500 batang bibit pohon trembesi di sepanjang bibir sungai Brantas.

Pada aksi susur sungai, dilakukan penebaran 50.000 benih ikan jenis Sengkaring, Baderbang, Uceng, Muraganting, Betik, Nilem Ireng, Nilem Abang, Wader Pari, dan Wader Cakul. Susur sungai selesai di DAM Lengkong. (ant-art)
03 November 2019
Puluhan Ribu Peserta BPJS Kesehatan Di Kabupaten Jember Dinonaktifkan
JEMBER - Sebanyak 53.515 peserta BPJS Kesehatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur kategori penerima bantuan iuran (PBI) yang didanai dari APBN dinonaktifkan sejak bulan Oktober 2019 berdasarkan SK Mensos No.109/HUK/2019.

"Kami sudah menyosialisasikan penonaktifan kepesertaan BPJS Kesehatan dari PBI APBN kepada para camat dan pihak rumah-rumah sakit," kata Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief di Jember, Minggu.

Menurutnya penonaktifan itu karena sinkronisasi data peserta BPJS Kesehatan kategori PBI dengan data yang dimiliki oleh Dinas Sosial, sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Jember untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya tidak terjadi keterkejutan sosial.

"Pihak rumah sakit dan pemerintah desa harus memiliki data warga yang kepesertaan BPJS kesehatannya dinonaktifkan, namun validasi datanya akan terus dilakukan secara bertahap," katanya.

Ia mengatakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) bersama Dinas Sosial harus bersinergi agar warga Kabupaten Jember yang benar-benar membutuhkan pelayanan kesehatan bisa didukung oleh pemerintah.

"Perlu diwaspadai tindakan oknum-oknum yang berupaya memanfaatkan kartu tersebut. Jangan sampai kartu yang manfaatnya begitu besar bagi masyarakat dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Seperti yang pernah terjadi, ada seorang kepala desa yang menahan satu tahun lebih kartu BPJS Kesehatan dan baru diedarkan ketika menjelang pilkades. Sementara Plt Dinas Sosial Kabupaten Jember Wahyu Setyo Handayani mengatakan peserta BPJS Kesehatan kategori PBI yang tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dinonaktifkan dan diganti dengan peserta yang masuk dalam DTKS.

"Ada 53.515 kartu BPJS Kesehatan yang dinonaktifkan, namun kami juga akan mendistribusikan 87.034 kartu BPJS Kesehatan berdasarkan validasi data yang sudah dilakukan," ujarnya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jember Antokalina Sari Verdiana mengatakan pemerintah menonaktifkan sebanyak 148.912 peserta penerima bantuan iuran program jaminan kesehatan nasional (PBI-JKN) di Kabupaten Jember dan Lumajang yang sebelumnya iuran kepesertaan mereka dibayar oleh pemerintah melalui APBN. (ant-art)
30 October 2019
Dispora Surabaya Inventarisasi Kerusakan Fasilitas Gelora Bung Tomo
Radio ANDIKA - Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya menginventarisasi berbagai kerusakan fasilitas di Stadion Gelora Bung Tomo pascakerusuhan yang dilakukan suporter Persebaya pada Selasa (29/10) sore.

"Kami tadi sudah ke stadion dan sekarang sedang dilakukan inventarisasi kerusakan di bagian mana saja," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya Afghany Wardana ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.

Tim dari Dispora selaku pengelola stadion juga melakukan pembersihan sisa-sisa kerusakan akibat kerusuhan. Ia menjelaskan sejumlah fasilitas stadion berkapasitas terbesar ketiga di Indonesia itu yang mengalami kerusakan antara lain rumput di bagian gawang sisi utara dan sebagian di sisi timur, jaring gawang sisi utara, tunnel stadion, lorong pemain ke luar dan masuk lapangan, kaca jendela dan lintasan atletik.

"Sebenarnya bench pemain cadangan juga mengalami kerusakan karena ada yang pecah, tapi itu milik panitia pelaksana pertandingan. Kalau lintasan atletik itu ada yang rusak karena jadi alas saat pembakaran papan iklan," ucapnya.

Dispora, kata dia, juga belum bisa memastikan berapa jumlah kerugian yang dialami dan dalam waktu dekat pihaknya memanggil pemakai, dalam hal ini klub Persebaya Surabaya.

Sebelumnya, usai laga Persebaya melawan PSS Sleman, ratusan suporter Bonek Mania turun ke lapangan dan membuat kerusuhan sebagai bentuk protes akibat tren negatif "Bajol Ijo". Aksi suporter semakin menjadi-jadi di tengah lapangan, antara lain merusak papan iklan, bench ofisial, bench pemain cadangan, jaring gawang dan sarana maupun fasilitas lainnya.

Aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak dan suporter yang semakin marah membakar papan-papan iklan dan spanduk di lapangan hingga asap pekat membumbung tinggi dari dalam stadion. Pada laga pekan 25 lanjutan Liga 1 musim kompetisi 2019 tersebut, skor akhir 2-3 untuk kemenangan tim tamu. (ant-art)
30 October 2019
SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur membuka rekrutmen 705 formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada November 2019. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara, di Surabaya, Rabu, mengatakan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) telah mengusulkan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) sejumlah 987 formasi.

"Namun dari jumlah usulan tersebut, kemudian disetujui 705 formasi," katanya.

Dari usulan 987 formasi tersebut,  tenaga kesehatan sebanyak 241 orang, 163 tenaga teknis dan 583 tenaga pendidikan. Tenaga pendidikan untuk guru SD sebanyak 404 formasi dan guru SMP sebanyak 179 formasi. Ia menjelaskan, dari jumlah formasi yang diusukan, Kementerian PAN dan RB menyetujui 705 formasi. Adapun rinciannya 171 formasi tenaga kesehatan, 106 tenaga teknis, dan 428 tenaga pendidikan.

"Jadi untuk tenaga pendidik guru SD total 395 formasi, dan guru SMP 33 formasi," ujarnya.

Sementara itu, untuk pendaftaran penerimaan CPNS formasi tahun 2019 akan dilakukan serentak secara daring melalui laman https://sscasn.bkn.go.id. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada para peminat agar terlebih dahulu memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam pengumuman penerimaan CPNS tahun 2019.

"Seleksi CPNS tahun 2019 menggunakan metode CAT (Computer Assised Test) dengan beberapa tahapan seleksi," katanya.

Febriadhitya menyebut tahapan itu di antaranya Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), terdiri dari tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Intelegensia Umum (TIU), Karakteristik Pribadi (TKP) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

"Nanti jadwal pelaksanaan rekruitmen ini di mulai November untuk pengumuman dan pendaftarannya. Lalu pengumuman integrasi dari nilai SKD dan SKB pada April 2020," ujarnya.

Dari semua tahapan itu, Febriadhitya memastikan bahwa selama pelaksanaan penerimaan CPNS tahun 2019, peserta tidak dikenakan biaya sepeser pun, mulai dari pengumuman sampai dengan pengangkatan menjadi PNS semuanya gratis.

"Jadi gratis dari awal sampai diangkat menjadi PNS," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, pihaknya berharap kepada masyarakat agar mewaspadai terhadap pihak atau oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan tindak pidana penipuan. "Biasanya dengan cara menawarkan jasa dan menjanjikan dapat diterima sebagai CPNS dengan menerima imbalan tertentu atau tidak," katanya. (ant-art)
26 October 2019
BPBD Ngawi Minta Warga Waspadai Angin Kencang
Radio ANDIKA - BPBD Kabupaten Ngawi, Jawa Timur meminta warga mewaspadai angin kencang yang rawan terjadi seiring memasuki musim pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan di akhir tahun 2019. Kasi Kedaruratan BPBD Ngawi Alfian Wihaji Yudono mengatakan wilayah Kabupaten Ngawi sangat berpotensi terjadi angin kencang atau puting beliung.

"Hampir semua wilayah Ngawi rawan angin kencang, karena secara geografis terletak di antara Gunung Wilis dan Lawu," ujar Yoyok, sapaan akrab Alfian Wihaji Yudono kepada wartawan di Ngawi, Sabtu.

Menurut dia, angin kencang paling sering terjadi pada awal musim penghujan. Yoyok mengimbau warga memangkas dahan dan ranting pohon yang rawan tumbang, terutama di dekat permukiman.

"Selain itu, mengenakan pelindung kepala saat angin kencang terjadi. Yang penting selalu waspada saja. Demikian juga saat berteduh di bawah pohon atau atap bangunan saat hujan disertai angin," katanya.

Data BPBD setempat mencatat, sejauh ini angin kencang dengan skala besar, baru terjadi di wilayah Kecamatan Sine. Bencana itu terlihat terjadi di Dusun Wonosari dan Ngadiluwih, Desa Wonosari, beberapa hari lalu. Sebanyak tujuh rumah dilaporkan rusak bagian terasnya akibat hempasan angin kencang di daerah itu. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, kerugian materiil ditaksir mencapai Rp23 juta.

Sementara, berdasar rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), selama Oktober-November sejumlah wilayah Ngawi berpotensi diwarnai cuaca ekstrem. Selain angin kencang, ada potensi terjadi hujan es dan hujan deras secara tiba-tiba. Selain angin kencang dan hujan deras, BPBD juga mengimbau warga Kabupaten Ngawi mewaspadai ancaman bencana tanah longsor dan banjir. (ant-art)
23 October 2019
Polda Jatim Musnahkan 11 Kilogram Barang Bukti Sabu-Sabu
SURABAYA - Kepolisian Daerah Jawa Timur memusnahkan sebanyak 11 kilogram barang bukti sabu-sabu yang disita dari jaringan internasional beberapa waktu lalu di halaman Mapolda setempat di Surabaya, Rabu. Dirresnarkoba Polda Jatim Kombes Pol SG Manik di sela pemusnahan mengatakan, sabu-sabu yang dimusnahkan adalah barang bukti dari pengembangan jaringan lama, yakni jaringan Malaysia yang berniat masuk Jatim.

"Pengembangan kasus lama, yang pertama dari Malaysia lewat Jakarta. Yang kedua yang 11 kilogram juga barang dari Malaysia ditangkap di Pontianak. Sekarang kasusnya sudah P21, tinggal lima hari lagi kami serahkan ke kejaksaan," ujarnya.

Ia menduga hal ini dari jaringan Sokobanah karena menggunakan modus yang sama, yakni memasukkan sabu ke galon cat.

"Modusnya menggunakan galon cat. Jadi yang pertama itu disembunyikan galon, yang kedua juga, ada 11 kilogram sabu di galon, cuma yang kedua modusnya murni galon dan sudah dilakban semua," ucapnya.

11 kilogram sabu-sabu tersebut, kata dia, langsung dimusnahkan melalui alat pemusnah khusus, termasuk memusnahkan 274 ribu pil double L dari jaringan yang saat ini kasusnya masih dikembangkan.

"Totalnya 11 kilogram sabu-sabu dan pil double L atau koplo. Untuk jaringannya masih kami kembangkan," kata perwira polisi menengah tersebut.

Sementara itu, proses pemusnahan juga disaksikan beberapa perwakilan unsur petugas, antara lain pihak TNI dan petugas imigrasi serta dari unsur pemerintah diwakili Kepala Bakesbangpol Jatim Jonathan Judianto. (ant-art)
22 October 2019
Tim Penanganan Karhutla Terjebak Kebakaran Di Gunung Argopuro
JEMBER - Tim penanganan kebakaran hutan dan lahan terjebak kebakaran di Gunung Argopuro, Jawa Timur, karena banyaknya titik api yang berada di sekitar lokasi dan sulitnya mencari jalur alternatif, sehingga menyebabkan sejumlah anggota tim mengalami dehidrasi berat akibat kebakaran yang mengepung lokasi setempat pada Selasa. Gunung Argopuro ini berada di beberapa wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo.

"Kami menerima laporan dari saudara Rezha yang merupakan tim penanganan karhutla Gunung Argopuro yang meminta penjemputan timnya melalui radio karena terjebak asap karhutla pada Selasa pukul 10.00 WIB di ketinggian 1.919 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Selasa malam.

Menurutnya ada enam orang dalam tim tersebut yakni Rezha, Juan, Farid, A. Gayug, Irfan, dan Bagus dengan kondisi empat orang mengalami dehidrasi berat dan dua orang masih dalam kondisi sehat.

"Untuk itu, kami segera menyiapkan kebutuhan logistik dan peralatan dengan memberangkatkan tim yang dipimpin Pak Asrah untuk mengevakuasi enam petugas yang terjebak karhutla di lereng Gunung Argopuro tersebut," tuturnya.

Ia menjelaskan lokasi Ketajek di Desa Suci, Kecamatan Panti dipilih sebagai titik penjemputan dan pihak BPBD Jember berkoordinasi dengan warga lokal untuk memimpin tim evakuasi penyintas yang terjebak kebakaran.

"Ada dua tim yang berangkat melakukan evakuasi terhadap penyintas yang terjebak karhutla itu dan Alhamdulillah semuanya berhasil dievakuasi dengan selamat, meskipun empat petugas mengalami dehidrasi berat," katanya.

Heru mengatakan tim penanganan karhutla sempat mencari jalur alternatif untuk keluar, namun titik api terlalu banyak, sehingga menyebabkan petugas kesulitan untuk keluar dari kawasan tersebut.

"Enam penyintas tiba dengan selamat di Posko Ketajek pada malam ini pukul 22.00 WIB, sehingga tim medis dari Puskemas Panti segera memberikan penanganan terhadap empat orang yang mengalami dehidrasi berat itu," ujarnya.

Tim penanganan karhutla BPBD Jember berangkat membantu pemadaman kebakaran di Gunung Argopuro pada Senin (21/10) dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan, namun saat di lapangan kendala yang dihadapi dalam upaya pemadaman karhutla di Gunung Argopuro di antaranya sulitnya akses menuju lokasi dan untuk menjangkau titik api tertinggi dibutuhkan waktu sekitar 2-3 hari dengan berjalan kaki. (ant-art)
21 October 2019
Hutan Gunung Lemongan Lumajang Terbakar
LUMAJANG - Hutan di Gunung Lemongan yang memiliki ketinggian 1.651 meter dari permukaan laut (mdpl) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terbakar lagi pada Senin.

"Kebakaran terjadi di sisi utara, yakni di salah satu dataran tinggi Pegunungan Hyang, tepatnya di atas Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang," kata relawan LSM Laskar Hijau Ahmad Doyum di Lumajang.

Menurutnya mayoritas vegetasi di kawasan tersebut adalah ilalang dan perdu, sehingga setiap musim kemarau sering terjadi kebakaran karena tanaman itu mudah terbakar, namun hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.

"Mengacu pada pengalaman para aktivis Laskar Hijau dalam menjaga gunung itu selama 10 tahun, maka kebakaran di Gunung Lemongan selalu disebabkan oleh ulah manusia," tuturnya.

Ketua LSM Laskar Hijau A'ak Abdullah Al-Kudus, mengatakan penjagaan dan pengawasan di sisi utara Gunung Lemongan itu memang sangat lemah karena reboisasi di kawasan itu jarang sekali dilakukan akibat keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Laskar Hijau.

"Jumlah relawan kami yang menjaga kelestarian Gunung Lemongan terbatas dan keterlibatan aparat terkait dalam hal itu sangat minim, bahkan bisa dibilang tidak ada," katanya.

Ia menjelaskan di kawasan utara Kabupaten Lumajang setiap musim kemarau selalu terjadi bencana kekeringan dan penyebab utamanya adalah kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan bagian sisi utara kritis.

"Kami berharap pemerintah segera melakukan penghijauan secara intens di kawasan itu, agar masalah kekeringan yang terjadi di Kabupaten Lumajang setiap tahun bisa teratasi secara berkelanjutan," ujarnya.

A'ak mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan penanaman bambu di lereng Gunung Lemongan, agar kabupaten setempat tidak dilanda bencana kekeringa dan krisis air bersih. Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, karhutla di Gunung Lemongan semakin menambah daftar panjang kebakaran hutan yang terjadi di beberapa gunung aktif di wilayah Tapal Kuda yakni Gunung Ijen, Gunung Argopuro, Gunung Semeru, Gunung Ranti, dan Gunung Raung. (ant-art)
Page 1 of 191      1 2 3 >  Last ›